Korupsi merupakan masalah serius yang masih kerap terjadi di berbagai daerah, termasuk di Kota Dumai. Untuk itu, strategi pencegahan korupsi di Dumai menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Tindakan proaktif perlu dilakukan agar korupsi dapat diminimalisir dan bahkan dihilangkan.
Menurut Bambang Widjojanto, mantan Deputi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), strategi pencegahan korupsi harus dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan. “Pencegahan korupsi bukan hanya tanggung jawab aparat penegak hukum, tapi juga seluruh lapisan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya,” ujar Bambang.
Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan transparansi dalam pengelolaan keuangan publik. Hal ini penting agar masyarakat dapat mengawasi dan memantau penggunaan anggaran secara lebih baik. Menurut Dian Patria, pakar tata kelola keuangan publik, “Dengan transparansi yang tinggi, peluang terjadinya korupsi dapat diminimalisir karena segala kegiatan keuangan dapat dipantau oleh masyarakat.”
Selain itu, pembentukan lembaga pengawas independen juga menjadi langkah proaktif yang perlu dilakukan. Lembaga ini dapat berperan sebagai watchdog untuk memastikan bahwa kebijakan dan keputusan yang diambil oleh pemerintah tidak melanggar aturan dan tidak terjadi penyelewengan.
Pendidikan anti korupsi juga harus ditingkatkan, baik di lingkungan sekolah maupun di tempat kerja. “Pendidikan anti korupsi sebaiknya dimulai sejak dini agar nilai-nilai integritas dan anti korupsi dapat tertanam kuat pada generasi muda,” kata Ani Apriliyani, aktivis anti korupsi.
Dengan menerapkan strategi pencegahan korupsi secara proaktif, diharapkan Kota Dumai dapat menjadi contoh dalam upaya memberantas korupsi. Semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, perlu bekerja sama dalam mengimplementasikan strategi ini agar korupsi dapat diminimalisir dan Kota Dumai dapat berkembang secara lebih baik.